Kamis, 09 Juli 2009

Taman Nasional Berbak

Kawasan Taman Nasional Berbak menarik perhatian karena berbagai potensi alam yang dimilikinya. Di lokasi yang luasnya sekitar 162.700 hektar ini bisa kita lihat hamparan hutan rawa air tawar serta hutan rawa gambut yang merupakan salah satu yang terluas di Asia Tenggara. Dan bukan cuma itu, didalam hutan rawa inilah hidup berbagai jenis satwa dan tumbuhan yang sudah jarang dan dilindungi oleh pemerintah. Tidak kurang dari 250 jenis burung ‑beberapa diantaranya adalah pendatang‑ diketahui hidup disini, selain itu juga bisa ditemukan jenis‑jenis binatang menyusui, seperti Siamang (Symphalangus syndactilus), Beruk (Macaca nemestrina) dan Babi hutan (Sus spp). Kalau anda sedang "beruntung", disini juga bisa bertemu dengan Tapir (Tapirus indicus), Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Buaya Muara (Crocodylus porosus) atau bahkan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis). Karena kekayaannya tersebut, para ahli bahkan berani mengatakan bahwa Berbak harus dinominasikan sebagai kawasan lindung terbaik untuk harimau dan tapir di Indonesia.


Dalam hal tumbuhannya, selain jenis‑jenis yang biasa ditemukan di daerah pantai, seperti Pandan dan pohon Bakau; juga bisa ditemukan jenis‑jenis pohon yang bernilai ekonomi tinggi, seperti Jelutung dan Ramin. Bahkan penelitian mengatakan bahwa di Berbak telah ditemukan sebanyak 23 jenis palm, dan ini menjadikan Berbak sebagai lokasi dengan jumlah jenis palm terbesar di dunia!


Taman Nasional Berbak juga memiliki status yang istimewa dibandingkan dengan Taman Nasional lainnya di Indonesia. Inilah Taman Nasional pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah diakui sebagai situs Ramsar, melalui Keppres No 48 tahun 1991

Kawasan ini mempunyai potensi wisata alam yang bernilai tinggi, karena didalam kawasan ini dapat dijumpai dan dinikmati antara lain : Pemandangan alam Hutan lahan basah,Pengamatan flora dan fauna (seperti raja udang, burung kipas atau monyet, anggrek, palm dan sebaginya), Pemancingan ikan disungai.


Sedangkan diluar kawasan ini dapat dijumpai dan dinikmati antara lain : Pengenalan HTI Jelutung, Makam Rangkayo Hitam, Habitat Mentok Hutan, Sunset dan Sunrest, Perkampungan masyarakat tradisional, Pemancingan di Sungai, Pasar Tradisional ( Nipah Panjang), Habitat Kalong, Habitat Burung Migran, Tipe Ekosistem Hutan Bakau.


Untuk mencapai kawasan Taman Nasional Berbak dari Jambi dapat ditempuh dengan menggunakan kapal motor speed boat melalui dua jalan : Pertama dari Jambi melalui sungai Batanghari dan sungai Berbak kekampung Telaga Lima terus memasuki kawasan melalui Air Hitam Dalam kurang lebih 3 – 3,5 jam. Kedua dari Jambi melalui Sungai Batanghari ke Nipah Panjang 4 – 5 jam, terus ke desa air hitam laut 5 – 8 jam melalui penyusuran pantai.


Taman Nasional Bukit 12

Berdasarkan SK Menhutbun Nomor : 258/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000 tentang Penunjukan Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas seluas 60.500 ha yang terletak di (3) tiga Kabupaten yaitu Sarolangun (6.758 ha), Batanghari (41.259 ha), dan Tebo (12.483 ha)

Taman Nasional Bukit Dua Belas ini merupakan tempat pengembaraan Suku Anak Dalam (Orang Rimba / Suku Kubu) dengan luas kawasan ± 29,485 Ha yang menyimpan keaneka ragaman Flora yang mempunyai nilai tinggi baik ekonomi maupun kepentingan lainnya seperti rotan, damar, jernang, jelutung dan keaneka ragaman Fauna seperti Labi – labi, rusa, Babi dan yang terancam punah seperti Rusa, Kijang, Beruang, Tapir, Burung Enggang, serta sumber Air panas Hitam ulu yang memiliki kasiat dapat menyembuhkan segala penyakit.


Di dalam kawasan ini dapat dijadikan kawasan ekowisata dan ekobudaya karena dapat menyelaraskan misi konservasi yang dikemas melalui pendidikan lingkungan, pemahaman budaya. Orang Rimba Bukit Dua Belas merupakan komunitas yang kaya dengan pengetahuan tradisional yang sarat muatan alam, serta memiliki kearifan memelihara hutan. Namun untuk menikmati berbagai aktivitas kehidupan Orang Rimba dan Orang Dusun (Orang Melayu) yang bermukim dipinggir sungai tidak bisa berlangsung 1 hari penuh. Melihat kondisi alam dan beberapa atraksi wisata yang dinikmati, perlu waktu antara 3 hingga 5 hari, sehingga para wisatawan bisa optimal menikmati hari – hari libur yang penuh dengan romantisme dialam terbuka


Rabu, 08 Juli 2009

Welcome To Jambi Adventure and Culture Paradise

Propinsi Jambi adalah merupakan salah satu propinsi
di Indonesia Yang berada di tengah Pulau Sumatera
dengan posisi membujur dari barat ke pantai timur yaitu terletak antara 0° 45¢ - 2° 45¢ LS dan 101° 10¢ - 104° 55¢ BT dengan luas wilayahnya 5.100.000 km2, yang berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat ke arah Barat, Selat Berhala ke arah Timur, Propinsi Riau kearah Utara, dan Sumatera Selatan ke arah Selatan.

Tahun 1905 Jambi menjadi Keresidenan dan menjadi daerah otonom yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan Undang – Undang Darurat No. 19 tahun 1957 dan untuk hari jadi propinsi Jambi ditetapkan pada tanggal 6 Januari 1957.


Propinsi Jambi yang juga dikenal sebagai negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah berdasarkan Undang – Undang No.54 Tahun 1999 tentang pemekaran Kabupaten, Terbagi dalam Sembilan Kabupaten, Dua Kota yaitu Kabupaten Kerinci (3.808,50 km2) , Sarolangun (6.481.00 km2), Merangin( 7.679.00 km2), Batanghari (5.804,53 km2), Muaro Jambi (4.761,83 km2), Bungo(4.659,00 km2), Tebo( 6.461,00 km2 ), Tanjung Jabung Barat ( .4649,00 km2 ), Tanjung Jabung Timur ( 5.445,00 km2 ) dan Kota Jambi ( 205,43 km2 ) dan Kota Sungai Penuh (391,50 km2). Beriklim tropis, curah hujan tertinggi 2000 mm – 3000 mm per tahun terutama di bulan Januari. Secara umum suhu minimum 21° C ( 68°F ) yang berada di kawasan perbukitan dan pegunungan, dan suhu maksimum 33° C ( 90° F ), kelembaban udara bervariasi berkisar antara 75% - 90%.


Propinsi Jambi memiliki cukup banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi produk andalan wisata baik skala regional maupun internasional, terutama kekayaan alam hayati dan keaneka-ragaman seni budaya sebagai unsur dan daya tarik wisata.

Secara nasional Jambi merupakan daerah yang memiliki kawasan konservasi yang terlengkap di Asia Tenggara, bahkan diantaranya mendapat perlindungan Konvensi Internasional seperti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD), Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) dan Taman Nasional Berbak (TNB). Kawasan konservasi tersebut berfungsi ganda, selain sebagai pelestarian ekosistem alam dan lingkungan, juga berfungsi sebagai andalan objek wisata alam daerah, sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan sebanyak – banyaknya

Disamping 4 (Empat) Taman Nasional yang telah disebut diatas, masih banyak lagi titik – titik kawasan objek wisata alam lainnya yang tersebar di Daerah Kabupaten / Kota yang merupakan peninggalan perwakilan ekosistem hutan tropis andalan pariwisata daerah, seperti di Kab. Batanghari taman hutan raya (Tahura) Senami, Restorasi Ekosistem Indonesia Hutan Dataran Rendah ,di Kab, Tebo Kebun Raya Bukit Sari dan Rehabilitasi Orang Hutan di Kab. Merangin Goa ulu Tiangko, di Kab Sarolangun Cagar Alam Durian Luncuk I dan II, di Kab. Tanjab Timur Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur, di Kab. Bungo Hutan Adat Batu Kerbau.

Keindahan alam berupa hutan tersebut serta ditambah lagi dengan hamparan perkebunan dan persawahan/ladang, sungai, gunung, danau, gua, pantai dengan berbagai jenis flora dan fauna serta seni budaya seperti tari, lagu dan atraksi tradisi dipedesaan serta peninggalan sejarah purbakala akan sangat mendukung sebagai wisata petualangan.